JAKARTA - Barcelona memasuki paruh musim dengan situasi yang jauh dari ideal di lini pertahanan.
Cedera yang menimpa Andreas Christensen dan absennya Ronald Araujo membuat stok bek tengah menipis. Namun, di tengah tekanan tersebut, manajemen klub justru belum sepenuhnya yakin untuk bergerak agresif di bursa transfer Januari.
Alih-alih langsung mencari pengganti di pasar, Barcelona memilih bersikap hati-hati. Pendekatan ini menimbulkan tanda tanya, mengingat risiko yang harus dihadapi jika komposisi pemain belakang tetap terbatas. Meski demikian, klub menilai ada pertimbangan jangka menengah dan panjang yang perlu dipikirkan secara matang.
Kondisi ini memperlihatkan dilema klasik Barcelona antara kebutuhan mendesak di lapangan dan strategi manajemen skuad. Bursa transfer musim dingin sering kali menawarkan solusi instan, tetapi tidak selalu sejalan dengan rencana besar klub.
Krisis bek tengah akibat badai cedera
Masalah utama Barcelona bermula dari cedera Andreas Christensen yang terjadi pekan lalu. Bek asal Denmark tersebut diperkirakan harus menepi hingga empat bulan. Absennya Christensen membuat Barcelona kehilangan satu-satunya bek tengah murni yang tampil konsisten musim ini.
Situasi semakin pelik karena Ronald Araujo juga tidak tersedia. Bek andalan asal Uruguay itu saat ini absen karena alasan kesehatan mental. Kondisi tersebut membuat stok bek tengah Barcelona berada pada level minimum menjelang jadwal padat.
Araujo memang diproyeksikan bisa kembali setelah jeda Natal. Namun, masih terdapat tanda tanya mengenai kondisi fisik dan kesiapan performanya. Ketidakpastian ini membuat perencanaan lini belakang menjadi lebih rumit.
Dengan dua pilar utama tak siap bermain, pelatih Hansi Flick harus memutar otak. Ia dituntut menjaga stabilitas pertahanan sambil menunggu kabar baik dari ruang perawatan tim medis.
Opsi internal yang belum sepenuhnya ideal
Dalam kondisi darurat, Barcelona mencoba memaksimalkan sumber daya yang tersedia. Eric Garcia menjadi salah satu pemain yang diplot fleksibel. Namun, dalam beberapa laga terakhir, ia lebih sering dimainkan sebagai gelandang bertahan.
Keputusan tersebut dinilai membantu keseimbangan lini tengah. Di sisi lain, peran itu justru mengurangi alternatif di jantung pertahanan. Flick harus memilih antara menutup lubang di tengah atau di belakang.
Secara teknis, kondisi ini membuka kebutuhan mendesak akan bek tengah tambahan. Logika sepak bola modern menuntut kedalaman skuad, terlebih bagi klub yang bermain di banyak kompetisi.
Meski demikian, manajemen menilai solusi internal masih bisa dioptimalkan untuk jangka pendek. Pendekatan ini memberi ruang bagi klub untuk menilai perkembangan Araujo tanpa harus tergesa mengambil keputusan.
Pertimbangan pasar transfer musim dingin
Menurut laporan media Spanyol, MARCA, Barcelona masih ragu untuk masuk ke pasar transfer Januari. Hingga saat ini, belum ada keputusan final terkait perekrutan bek tengah baru. Keraguan tersebut bukan tanpa alasan.
Penilaian internal klub menunjukkan bahwa opsi bek tengah yang tersedia di bursa musim dingin tidak sepenuhnya sesuai kebutuhan teknis. Faktor kualitas dan kecocokan taktik menjadi perhatian utama.
Selain itu, rekrutmen di Januari kerap bersifat sementara. Risiko mendatangkan pemain yang tidak cocok dengan filosofi permainan Barcelona dinilai cukup besar. Hal ini bisa berdampak pada stabilitas tim dalam jangka panjang.
Hansi Flick dan jajaran olahraga sepakat untuk tidak terburu-buru. Mereka menilai kesalahan dalam memilih pemain pada Januari bisa menjadi beban di sisa musim dan musim berikutnya.
Fleksibilitas regulasi belum tentu dimanfaatkan
Secara aturan, Barcelona sebenarnya memiliki peluang untuk mendaftarkan pemain baru. Jika masa pemulihan Christensen melewati empat bulan, klub dapat mengajukan pengecualian melalui komisi medis La Liga.
Dalam skema tersebut, Barcelona berhak menggunakan hingga 80 persen ruang gaji Christensen untuk mendaftarkan pemain anyar. Secara administratif, peluang ini cukup membantu di tengah keterbatasan finansial.
Namun, fleksibilitas regulasi tidak otomatis mendorong langkah agresif. Manajemen menilai ruang gaji saja tidak cukup jika pemain yang tersedia tidak memenuhi standar teknis dan mental klub.
Barcelona memilih memantau situasi dalam beberapa pekan ke depan. Fokus utama tertuju pada proses pemulihan Araujo dan menjaga keseimbangan tim jelang fase krusial musim.
Keputusan untuk menunda perekrutan bek tengah Januari mencerminkan kehati-hatian Barcelona. Di tengah tekanan hasil dan ekspektasi publik, klub tetap berusaha berpikir rasional demi keberlanjutan tim.